Wednesday, October 30, 2013

STORIKAL 2013

Untuk teman-teman Maba 2013, berikut ini adalah list barang bawaan, nama kelompok, dan pakaian untuk Storikal 2013. Download DISINI ya :) 
Jangan lupa untuk membawa semua barang bawaan yang disuruh, dan jangan membawa barang bawaan yang tidak perlu ya :)
Syukron!

Wednesday, August 7, 2013

happy eid mubarak





HAPPY EID MUBARAK :)

Tuesday, July 2, 2013

Hikmah Puasa Ramadhan



Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda. Karena itu, barangsiapa di antara kamu menyaksikan bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan, maka hendaknya mengganti sebanyak hari yang ditinggalkannya pada hari- hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu membesarkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur" (QS. Al-Baqoroh: 185)



Kemuliaan Ramadhan

Dinamakan Ramadhan sebab pada bulan ini dosa-dosa dan kesalahan dibakar (Romadh), keinginan hawa nafsu dikekang, melaksanakan ketaatan dan mengharap pahala dari Allah dengan menahan diri (shiyam) dari apa –apa yang membatalkan sejak fajar hingga terbenamnya matahari. 
Bulan Ramadhan merupakan karunia besar bagi hamba-hamba Allah, sebab di dalamnya terdapat manfaat yang sangat banyak. Diantara manfaatnya adalah dihapuskannya dosa-dosa antara Ramadhan dengan Ramadhan yang lain. Dan ibadah puasa itu telah disyari’atkan kepada manusia sejak zaman purba hingga sekarang. Ramadhan merupakan bulan yang paling mulia dalam perjalanan bulan-bulan dalam setahun. Karena nilai pahala ibadah pada bulan ini dilipat gandakan oleh Allah daripada bulan yang lain. Maka hendaknya setiap muslim menyegerakan amal dalam bulan ini, menyempurnakan ibadah- ibadah, memperbaiki kekurangan-kekurangan. Misalnya dengan bersedekah, tadarus Al-Qur’an, berdzikir, qiyamul-lail, berakhlaq baik dan sebagainya.

Di antara kemulian bulan ini juga adalah adanya malam Lailatul-qodar, yang 1 malam nilainya lebih baik dari 1000 bulan atau lebih dari 83 tahun.

Puasa Ramadhan dengan segala amal ibadahnya berupa tarawih, dzikir, infaq, I’tikaf, membaca al-Qur’an dan lainnya tentu akan mampu menghantarkan manusia menjadi taqwa. Sebab Ramadhan  merupakan bulan tarbiyah, mendidik hawa nafsu, menempa keinginan, kepentingan, prinsip hidup,sudut pandang, agar tunduk semata-mata kepada Allah swt.



"FOSTI KESEHATAN LINGKUNGAN MENGUCAPKAN, SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA 1434 H"

Friday, May 31, 2013

Optimislah, Jangan Pesimis !

Kita harus yakin bahwa Allah Mahakuasa. Tak ada yang terlepas dari kekuasaan-Nya. Di ‘tangan-Nyalah’ segala sesuatu. Allah Maha mengatur, Allah Maha berkehendak, Allah yang membuat sesuatu menjadi mulia, dan Allah pula yang membuat sesuatu menjadi hina. Jika Allah menghendaki sesuatu terjadi, meskipun sulit menurut kita, maka itu pasti terjadi. Kepercayaan akan semua ini, dalam pandangan Islam dikenal dengan sebutan tawakal. Semakin kuat kepercayaan ini, maka akan semakin tebal rasa tawakal, dan akhirnya rasa optimis dalam diri semakin bertambah. Dari rasa tawakal inilah optimis berawal. Rasa optimis haruslah mengalahkan pesimis yang bisa menyerang siapa saja. Jika ingin berhasil, kita harus bisa membangun rasa optimis dalam diri dan kita memulainya dengan memupuk rasa tawakal kepada Allah.
 
Optimis yang lahir dari tawakal itulah yang menyebabkan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan para khalifah setelahnya bisa memenangkan banyak pertempuran melawan orang kafir. Dalam berbagai medan peperangan, sebenarnya pasukan muslim selalu kalah dalam hal jumlah prajurit, fasilitas persenjataan, kelengkapan medis, dan lain sebagainya. Tetapi sejarah mencatat, kaum muslimin hampir selalu meraih kemenangan dalam setiap pertempuran. Salah satu kuncinya adalah optimisme dan keyakinan kepada kekuasaan Allah. Pernah, kaum Muslimin agak pesimis. Yaitu, saat menghadapi Romawi di Perang Yarmuk tahun 13 Hijriah. Jumlah prajurit dan perlengkapan senjata antara dua pasukan sangat tidak berimbang. Pasukan Romawi mencapai 240.000 personel, sedangkan jumlah pasukan Islam tidak sampai 30.000 personel. Melihat hal ini, Panglima Khalid bin Walid, mencoba membangkitkan rasa optimisme pasukan Islam. Ia berteriak, “Betapa sedikitnya pasukan Romawi dan betapa banyak pasukan Islam. Banyak dan sedikit bukan dari jumlah prajurit. Pasukan dianggap banyak jika ia menang dan sedikit jika ia kalah.” Ketika itu optimisme pasukan Islam bangkit dan akhirnya mampu memporak-porandakan pasukan Romawi. Manusia, ketika dihadapkan pada hal-hal sulit atau menemukan sebuah tantangan besar, maka ada dua pilihan yang harus dia ambil salah: maju menabrak dan menjawab tantangan tersebut atau mundur tanpa melakukan apa-apa. Jika dia memilih maju, maka ada dua kemungkinan yang bisa diraih, berhasil atau gagal. Tapi, jika dia memilih diam tanpa ada usaha dan tindakan nyata, maka kemungkinannya hanya satu, yaitu gagal. Dari ini, maka diperlukan pemupukan sikap optimis dalam menghadapi setiap tantangan dan membuang jauh-jauh sikap pesimis. Optimis merupakan keyakinan diri dan merupakan salah satu sifat yang sangat ditekankan dalam Islam. Dengan sifat optimis seseorang akan bersemangat dalam menjalani hidup ini untuk menjadi lebih baik. Allah melarang dan tidak menyukai orang yang bersikap lemah dan pesimistis baik dalam bertindak, berusaha, maupun berpikir.
Dalam al-Qur’an Allah berfirman (artinya):
 
"Janganlah kalian bersikap lemah, dan janganlah (pula) bersedih hati, padahal kalianlah orang yang paling tinggi (derajatnya) jika kalian beriman.” (QS Ali Imran [3]: 139)
 Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda 
”Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai Allah daripada mukmin yang lemah,…” (HR an-Nasai dan al-Baihaqi)
Optimis berarti berusaha semaksimal mungkin dalam mencapai target atau standar ideal. Adanya standar ideal dan visi-misi yang jelas bisa menjadi tolok ukur dan memperjelas arah tujuan kita, agar hidup tidak sekadar mengalir begitu saja. Dengan begitu kita bisa mengetahui di manakah posisi kita dalam standar tersebut, sehingga bisa terpacu untuk menjadi lebih baik. Memang tidak ada manusia yang sempurna, kenyataan tak selalu sesuai dengan impian. Dalam mewujudkan niat dan rencana yang sudah dibuat, tak jarang kita dihadapkan pada kondisi dan keadaan yang jauh berbeda dengan harapan. Namun, yang terpenting dari semua itu adalah sejauh mana dan sekeras apa kita berusaha mencapainya. Hal ini jika tidak dihadapi dengan sikap optimis, sabar, dan disertai tawakal kepada Allah akan mempengaruhi pola pikir kita berikutnya.
Allah berfirman menceritakan doa hamba-Nya:

“Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, Engkau memberikan kekuasaan kepada yang Engkau kehendaki dan mencabut kekuasaan kepada yang dikehendaki. Engkau memuliakan yang Engkau kehendaki dan menghinakan yang Engkau kehendaki. Di tangan-Mulah segala kebaikan. Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.” (QS Ali Imran [3]: 26)

Perlu diperhatikan, optimis bukan berarti terus maju tanpa pertimbangan matang. Optimis tanpa perhitungan merupakan suatu kekonyolan dan kebodohan yang nyata. Sikap seperti ini pun dibenci oleh Islam. Islam sangat mendorong dan mendukung sikap optimis yang proporsional dan dilandasi perhitungan yang matang, di samping keyakinan yang kuat dan sikap tawakal kepada Allah. Dengan demikian, sikap optimis akan menjadi energi hidup yang terus menyala di waktu yang tepat. Kita harus selalu menumbuhkan semangat pantang menyerah, terus berdoa sambil berusaha, serta beramal dengan penuh keyakinan akan kekuasaan Allah subhanahu wa ta’ala. Bila Allah berkehendak hal tersulit sekalipun akan menjadi sangat mudah bagi kita. Jika belum mencoba, jangan mengatakan tidak bisa. Seorang mukmin tidak boleh kalah sebelum berperang.

sumber:www.madinatulilmi.com

Teknis dan Ketentuan Perlombaan Galaksi 2013

Assalamu'alaikum.
Untuk ketentuan dan teknis perlombaan Galaksi 2013 dapat di download DISINI. Jika ada pertanyaan mengenai teknis perlombaan bisa menghubungi contact person pada masing-masing perlombaan.

Syukron :D





Monday, May 27, 2013

GALAKSI (Generasi Rasulullah SAW Kibar Kreasi)




InsyaAllah, Forum Studi Islam Jurusan Kesehatan Lingkungan akan mengadakan perlombaan islami untuk pertama kali nya di Poltekkes Kemenkes Jakarta 2. Perlombaan meliputi :
1. MTQ
2. Menulis Essay
3. Poster

untuk itu kami mengharapkan bantuan dari teman-teman mahasiswa/i Poltekkes Kemenkes Jakarta 2 untuk berpartisipasi dalam perlombaan ini. Adapun formulir pendaftaran dapat diunduh DISINI.
Formulir yang sudah di isi dan di print dapat diserahkan ke mas'ul atau mas'ulah masih-masing jurusan beserta uang pendaftaran. Buruan daftar ya! kami tunggu :)

Friday, April 5, 2013

ISLANDIA (Islam dan Media) "Pelatihan Adobe Photoshop dan Corel Draw (Basic)"

kamu mau belajar desain grafis?
atau mau belajar tapi gak punya aplikasi nya dan bingung siapa yang mau ngajarin?

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------



Thursday, January 3, 2013

Agar Semangat Dakwah Terus Menggelora

1. Menanamkan jiwa Muroqobatulloh : merasa dekat dengan Alloh (Bersama Alloh)

Orang yang merasakan kedekatan dengan Alloh akan selalu termotivasi untuk melaksanakan perintah-perintah Alloh, dan memperjuangkan agama Alloh swt. Ia tak pernah takut akan AGTH (Ancaman,Gangguan,Tantangan, dan Hambatan) yang merintangi jalan dakwahnya, selalu bersemangat karena dia ingat motivasi dengan kisah Rasululloh bersama Abu Bakar As-Sidiq saat berada digua tsur : LAA TAKHOF WALAA TAHZAN INNALLOHA MA’ANA ( Jangan takut dan janganlah bersedih ,sesungguhnya Alloh bersama kita)

2. Muhafadzotu ‘ala Sunnah : menjaga amalan sunnah
 
Nabi Muhammad Sallallhu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Tiap-tiap amal ada masa semangatnya dan tiap-tiap semangat ada masa futurnya (lemah semangatnya). Siapa saja yang futurnya tetap mengikuti sunnahku, ia telah memperoleh petunjuk. Siapa saja yang futurnya-nya mengikuti selain itu, ia benar-benar binasa"(H.R.Ahmad).

"Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu ia berkata: telah bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,: "Sesungguhnya Allah telah berfirman: Barang siapa yang memusuhi Waliku maka sesungguhnya Aku telah menyatakan perang kepadanya, dan tidaklah seorang hamba-Kumendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu ibadah yang lebih Aku cintai dari apa yang telah Aku wajibkan kepadanya, dan senantiasa seorang hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah hingga Aku mencintainya. Jika Aku mencintainya jadilah aku sebagai pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, dan sebagai penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, dan sebagai tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan sebagai kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Dan jika ia meminta (sesuatu) kepada-Ku pasti Aku akan memberinya, dan jika ia memohon perlindungan dariKu pasti Aku akan melindunginya".

(Hadits ini dirawikan Imam Bukhari dalam kitab shahihnya, hadits no. 6137)

3. Al-Jaalis Ma’ash-Sholihin : Berkumpul dengan orang yang semangat /Sholeh 
 
“Seseorang mengikuti agama kawannya. Karena itu, lihatlah olehmu siapakah yang menjadi kawannya.” (HR Abu Daud dan Tirmidzi)

Pribahasa mengatakan “ jika kita bergaul dengan tukang ikan akan terkena bau amisnya,bergaul dengan tukang minyak wangi kita akan terkena wanginya,bergaul dengantukang arang ,terkena hitamnya” dst.bergaul dengan orang sholeh akan memotivasi kita untuk selalu mengerjakan amalan-amalan yang sholeh, sebaliknya bergaul dengan orang yang malas beribadah (futur) maka akan menularkan kemalasannya kepada kita.

4. Laa Nabtagil jaahiliin : Tidak bergaul dengan orang jahil 

وَإِذَا سَمِعُوا اللَّغْوَ أَعْرَضُوا عَنْهُ وَقَالُوا لَنَا أَعْمَالُنَا وَلَكُمْ أَعْمَالُكُمْ سَلَامٌ عَلَيْكُمْ لَا نَبْتَغِي الْجَاهِلِينَ
“Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling daripadanya dan mereka berkata: "Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu, kesejahteraan atas dirimu, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil".( Q.S.28:55)

وَلاَ تَرْكَنُواْ إِلَى الَّذِينَ ظَلَمُواْ فَتَمَسَّكُمُ النَّارُ وَمَا لَكُم مِّن دُونِ اللّهِ مِنْ أَوْلِيَاء ثُمَّ لاَ تُنصَرُونَ
“Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim yang menyebabkan kamu disentuh api neraka, dan sekali-kali kamu tiada mempunyai seorang penolongpun selain daripada Allah, kemudian kamu tidak akan diberi pertolongan.”(Q.S.11:113)


Jika kita konsisten dengan kiat-kiat diatas insya Alloh kita akan terus menjadi orang yang bersemangat dalam ibadah ,dakwah ,dan perjuangan menegakkan risalahNya. 

Wallohu 'alam,

by:  Ustadz Muhammad Ridwan

Copyright @ 2013 FOSTI KESEHATAN LINGKUNGAN.